Legenda "Arthobun" Arab: Amr bin Al-Ash

Legenda "Arthobun" Arab
Amr bin Ash



"Islam telah diterima oleh manusia, dan Amr bin Al-Ash beriman."
Rasulullah ﷺ

"Kita telah mengirimkan Arthobun Romawi untuk menghadapi Arthobun Arab."
Umar bin Khattab

"Demi Allah, wahai Musailamah, engkau tahu bahwa aku tahu engkau berdusta."
Amr bin Al-Ash


Pengalaman Pribadi: Salah Paham tentang Amr bin Al-Ash

Ketika saya masih muda, sebagai siswa kelas sembilan di sekolah di Rafah, Palestina, saya berdiri di hadapan guru saya dengan penuh amarah. Saya berkata kepadanya, "Mengapa kita harus membuang waktu mempelajari kisah seorang pria seperti ini?" Buku-buku pelajaran penuh dengan cerita yang menggambarkan Amr bin Al-Ash sebagai sosok licik dan pengkhianat.

Namun, seiring bertambahnya usia, pemahaman saya berubah. Saya bersyukur kepada Allah yang membuka hati dan pikiran saya untuk mengenali sosok sejati dari salah satu tokoh Islam terbesar ini. Dengan kata-kata ini, saya ingin meminta maaf kepada Amr bin Al-Ash, memohon kepada Allah agar tidak mempermalukan saya di hadapannya pada Hari Kiamat, dan mengumpulkan saya bersamanya di sisi Rasulullah ﷺ.


Teori "Penjajahan Sejarah"

Pandangan buruk tentang Amr bin Al-Ash tidak muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil dari apa yang saya sebut sebagai "penjajahan sejarah". Penjajahan ini lebih berbahaya daripada penjajahan fisik, ideologi, atau budaya, karena menyerang masa lalu yang menjadi fondasi masa kini.

Penjajah sejarah merusak identitas umat dengan cara:

  1. Menghancurkan kepercayaan kepada tokoh-tokoh besar Islam, dengan menggambarkan mereka sebagai sosok jahat atau pengkhianat.
  2. Memperbesar kelemahan umat di masa lalu dan bahkan menciptakan cerita palsu untuk memperburuk citra sejarah Islam.
  3. Menghilangkan tokoh-tokoh Islam yang luar biasa dari catatan sejarah, seperti Ahmad bin Fadlan, dan menggantinya dengan tokoh fiksi seperti Sindbad atau Aladdin.

Mengapa Amr bin Al-Ash Dilecehkan?

Amr bin Al-Ash adalah salah satu tokoh Islam yang paling direndahkan oleh penjajah sejarah, hanya diungguli oleh seorang tokoh besar lain yang akan saya bahas dalam buku ini. Sebab utama dari fitnah ini adalah:

  1. Kepemimpinannya dalam membuka Kota Yerusalem, tempat paling suci bagi penjajah sejarah.
  2. Penaklukannya terhadap Mesir, yang bersama Syam menjadi pilar utama peradaban Islam.

Penjajah sejarah—khususnya kaum salibis, yang sering menggunakan tangan para intelektual bayaran Arab, serta kaum Syiah Rafidhah—berupaya merusak reputasinya dengan menyebarkan cerita-cerita palsu.


Kisah Palsu dan Fitnah terhadap Amr bin Al-Ash

1. Kisah Arbitrase Antara Ali dan Muawiyah

Diceritakan bahwa Amr bin Al-Ash mengkhianati Abu Musa Al-Asy’ari dalam proses arbitrase untuk menyelesaikan perselisihan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Namun, kisah ini memiliki cacat fatal dalam sanad (rantai perawi) dan matan (teks).

2. "Merdeka Sejak Lahir"

Kisah populer ini mengklaim bahwa Umar bin Khattab menegur Amr bin Al-Ash dengan berkata, "Sejak kapan kalian memperbudak manusia, padahal mereka dilahirkan merdeka?" Namun, kisah ini juga tidak memiliki sanad yang sahih dan bertujuan untuk mencemarkan nama baik Amr.


Kehebatan dan Iman Amr bin Al-Ash

Rasulullah ﷺ pernah berkata tentangnya: "Manusia telah memeluk Islam, dan Amr bin Al-Ash beriman." Ucapan ini menunjukkan betapa mendalamnya iman yang mengisi hati Amr sejak awal keislamannya.

Namun, pertanyaan besar muncul:

  • Apa rahasia di balik iman mendalam Amr bin Al-Ash?
  • Siapa pria misterius yang membimbing Amr kepada Islam?
  • Bagaimana hubungan spiritual Amr dengan Rasulullah ﷺ, meskipun mereka tidak pernah bertemu langsung sebelum Islamnya?

Amr bin Al-Ash bukan hanya seorang penakluk, tetapi juga simbol keteguhan iman dan kepemimpinan. Ia menunjukkan kepada kita bahwa menjadi pahlawan Islam tidak membutuhkan keajaiban, melainkan keberanian, kecerdasan, dan keimanan yang mendalam.

Mari terus menjelajahi kisahnya dalam halaman-halaman buku ini.

Comments

Popular posts from this blog

Abu Bakar Ash-Shiddiq: Pelopor Keimanan dan Penakluk Dua Kekaisaran

Para Sahabat Rasulullah ﷺ: Pilar Perjuangan dan Penjaga Keagungan Islam